KSSK Cermati Berbagai Risiko Stabilitas Sistem Keuangan Nasional
By Admin
nusakini.com--Meskipun stabilitas sistem keuangan nasional triwulan III-2016 dinilai baik dan terkendali, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tetap akan mencermati berbagai risiko, baik domestik maupun eksternal, yang berpotensi berpengaruh terhadap stabilitas sistem keuangan hingga akhir 2016.
Risiko dari sisi domestik antara lain kondisi intermediasi lembaga jasa keuangan, yang dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang mengalami tekanan dari pelemahan perdagangan internasional dan rendahnya harga komoditas. Kedua, penurunan eksposur utang korporasi. Ketiga, langkah-langkah yang dilakukan oleh perbankan untuk memperbaiki kehati-hatian industri perbankan dalam rangka mengantisipasi tekanan terhadap Non Performing Loan (NPL).
Sementara itu, risiko dari sisi eksternal yang pertama yaitu rencana Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang akan menaikkan federal fund rate pada tahun 2016 ini. “Ditambah dengan hal yang terjadi dengan proses Brexit, yang mengakibatkan tekanan terhadap pasar modal dan pasar surat berharga negara,” terang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku Koordinator KSSK dalam konferensi persdi Aula Djuanda Kementerian Keuangan, Jakarta, kemarin.
Kedua, pertumbuhan ekonomi global yang pada tahun 2016 dan 2017 masih mengalami tekanan dan belum akan mengalami pemulihan. Hal ini diperkirakan berdampak pada masih rendahnya harga komoditas global. “Dan yang ketiga, kondisi perkembangan ekonomi Negara Tiongkok yang terus menerus dipantau dan diantisipasi dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi domestik,” jelasnya.
Untuk memitigasi berbagai risiko tersebut, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan yang tergabung dalam KSSK akan terus melakukan tindakan yang diperlukan guna meningkatkan market confidence, agar stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. (p/ab)